Selasa, 11 Agustus 2020

ARTIKEL FASHION, Rekomendasi Toko Baju Wanita di Sh**pe

 

ARTIKEL FASHION

Rekomendasi Toko Baju Wanita di Sh**pe

 

              Hallo guys, siapa sih yang tidak kepincut sama dunia fashion, terutama kaum hawa. Akhir – akhir ini banyak banget dari garmen/konveksi yang mengeluarkan produk fashion dengan harga bersahabat, banyak juga toko offline dan online yang menjual produk under 50.000.. hm, murah kan. Produk fashion yang dijual murah gak tanggung – tanggung dengan kondisi bahan yang bagus juga, terutama para designer yang disewa oleh pabrik tersebut memiliki pemikiran yang tepat sasaran dengan keluaran desain modern. Tentu, banyak peminatnya terutama anak milenial, instagamable, hihi.

              Belanja online shop jadi suatu kemudahan disaat masa pandemi seperti ini, selain lebih aman ketika tidak perlu bepergian keluar juga hemat waktu, tinggal pesan, bayar, dan tunggu barangnya sampai.  Namun tidak jarang barang yang dijual di Online shop itu berbeda dengan gambar yang dipajang pada etalase, atau harga yang jauh lebih mahal. Nah kali ini saya akan berbagai rekomendasi Toko Online Shop yang menjual produk fashion dengan harga murah dan barang bagus di aplikasi jualan online Shopee Indonesia.

1.        Budiutomo04

Toko online shop ini menjual produk berupa pakaian wanita mulai dari atasan dan bawahan. Harga yang ditawarkan pada toko ini murah sekali mulai dari harga 23.000 rupiah saja. Pengiriman produk ini dari Surakarta (Solo).

2.        Hijabstuff

Toko online shop Hijabstuff juga menjual berbagai produk pakaian wanita dengan bandrol harga mulai 19.000. Toko online shop ini berlokasi di Surakarta (Solo) juga ya guys, jadi buat yang di Jateng/Yogyakarta ongkir masih murah hihi.

3.        Deyan­­_fashion

Toko online shop deyan fashion memiliki produk yang cukup lengkap, dan harga Under 50.000 juga. Toko ini berlokas di Kab Karanganyar, memiliki cukup banyak penilaian dan pengikut, langsung ceek aja deh.





4.        Diamore.grosir(asli)

Toko diamore terletak di Kulon Progo Yogyakarta, toko yang menjual berbagai produk fashion wanita ini memiliki hampir 10.000 pengikut. Produk yang dijual mulai dari harga 19.000 dan memiliki stok ribuan produk.

Selamat berbelanja, jangan lupa selalu cek review produk dari konsumen setiap akan melakukan transaksi di Shope/ platform jual beli online, jangan sampai kecewa karena produk mengalami kecacatan, juga baca persyaratan toko yang berlaku, apakah melayani refund dana atau tidak. Jadi pembeli yang bijak ya guys.

 

Senin, 10 Agustus 2020

Artikel Makrame Craft

 

Apa Itu Makrame

By : Wulan Agustina

 

            Bicara dekorasi ruangan juga akan berbicara banyak tentang kerajinan / craft. Akhir – akhir ini sedang trend Home Decor yang bernuansa klasik/craft. Tidak hanya diminati oleh kalangan elite atau pemilik rumah modern yang memajang dekorasi dengan nuansa craft, namun juga diminati oleh para pengguna photoshot, baik digunakan untuk foto model atau foro produk. Salah satu craft yang sering muncul di baground foto dan pajangan dinding mereka adalah Makrame.

            Makrame sudah ada sejak lama, bahkan penulis buku Saraswati yang mengulas tentang teknik membuat marame menerbitkan bukunya pada tahun 1986. Kerajinan Makrame tidak hanya digunakan untuk hiasan saja melainkan dapat merambah bidang fashion dan aksesories, seperti aneka tas, gelang, sabuk dan aksesories lainnya.

            Jadi apasih makrame itu? Dari apa makrame dibuat? Dan fungsinya untuk apa? Bagaimana cara membuatnya ?

            Makrame yang berasal dari bahasa Arab Mucharam artinya susunan kisi – kisi, dari bahasa Turki yang berarti rumbai – rumbai atau Migrama artinya penyelesaian garapan lap dan selubung muka dengan simpul (Budiyono, 2008:102). Makrame merupakan hasil kerajinan tekstil dengan teknik simpul yang menggunakan tali atau benang (Saraswati, 1986: 1). Jadi makrame merupakan sebuah teknik simpul yang dibentuk atau disusun menjadi sebuah benda yang memiliki nilai guna, estetis, dan ergonomis.

            Jika dilihat, teknik simpul yang digunakan dalam makrame cukup rumit, terutama jika sudah membentuk sesuatu atau menyerupai sesuatu, misalkan menyerupai hewan, tumbuhan, atau bahkan sekedar bentuk hiasan saja. Yang perlu diketahui, simpul dasar dalam makrame hanya ada 2 macam, yaitu simpul pipih dan simpul kordon.

Gambar Simpul Kordon

Gambar Simpul Pipih

            Dari simpul dasar tersebut sudah dapat digunakan untuk membuat suatu produk, baik aksesories atau hiasan. Jika menemukan simpul selain itu bisa disebut sebagai simpul pengembangan. Seperti beberapa contoh simpul dibawah ini :

Simpul Jangkar yang biasa digunakan untuk langkah pertama dalam membuat makrame.


Simpul pipih ganda yang biasa digunakan untuk membuat isian.

 


Simpul pembalut yang biasanya digunakan untuk mengunci, atau digunakan untuk mengikat kumpulan tali.

            Bahan yang biasa digunakan untuk membuat makrame adalah Benang, namun benang memiliki bermacam – macam jenis, mulai dari benang katun, benang gun, benang kain, benang cotton rope, hingga benang kur. Makrame juga dapat dibuat menggunakan serat alam seperti tampar atau agel.

            Secara umum, makrame berfungsi sebagai benda hiasan atau benda hias pakai, seperti hiasan dinding, hiasan ruangan, atau gantungan /ayunan ruangan, dan benda – benda aksesories fashion. Berikut ini akan disertai cara membuat hiasan dinding menggunakan teknik makrame dasar.

Langkah pertama yaitu menyiapkan alat yaitu Gunting, meteran,

Bahan yang diperlukan yaitu Benang, Ring, Pot, Cantolan

Langkah pembuatan :

1.    1. Siapkan gantungan untuk menggantungkan ring. Dalam pembuatan ini menggunakan gantungan portable yang dapat dipindah pindah tempat. Namun juga dapat menggunakan sebuah paku atau tempat apapun yang dapat digunakan untuk menggantungkan.

2.    2.  Gantungkan ring , ring yang digunakan dapat berupa ring kayu atau ring besi, dapat juga menggunakan rinf bulat, setengah bulat, segitiga atau yang lainyya sesuai selera.

 

3.     3. Potong benang menjadi 6 bagian, dengan panjang masing – masing 60cm, atau sesuai selera.

4.     4. Lipat benang menjadi dua dan gantungkan pada ring.

5.  5. Potong benang dengan ukuran kurang lebih 10 cm digunakan untuk membuat ikatan menggunakan simpul pembalut.

6.    6.  Ambil 4 benang dan dibuat menggunakan simpul pipih ganda, sehingga akan menjadi 3 bagian simpul.

 

7.    7.  Sisakan kurang lebih 10 cm untuk tempat pot.


8.    8.  Finishing diikat menggunakan simpul pembalut dan durumbaikan bagain ujungnya.

 

9.     9. Gantungan Pot siap digunakan.


Sekian saja tulisan dari saya mengenai makrame, semoga bermanfaat, jangan lupa mencoba ya, anda tidak akan pernah bisa jika tidak mencoba.

Jangan bosan mencoba, Good Luck.

 

 

Jumat, 07 Agustus 2020

Artikel Eco Print, Pengertian dan Cara Pembuatan

Eco Print

By: Wulan Agustina

 

Kekayaan alam Indonesia sangat melimpah, baik sumber daya manusia maupun sumber daya alam. Salah satu kekayaan Indonesia yang begitu tampak adalah keindahan alam, berbagai jenis tumbuhan ada di Indonesia yang bermanfaat sebagai sumber pangan, papan, dan pakaian. Tidak hanya kekayaan alam dan sumber daya manusia namun juga kekayaan destinasi wisata juga produk kerajinan atau olahan tangan begitu beragam. Batik menjadi icon produk kerajinan Indonesia yang dikenal hingga mancanegara. Namun, tidak lain juga produk kerajinan kayu, gerabah, tekstil dan sebagainya. Salah satu produk  kerajinan yang sedang booming beberapa tahun ini adalah Eco Print.

Eco Print, merupakan produk kerajinan Indonesia yang dibuat dengan memanfaatkan sumber daya alam. Sebagian Seniman memanfaatkan limbah sumber daya alam agar tidak merusak lingkungan. Teknik Eco Print dibuat dengan menggunakan kain dan daun, Biji, juga Karat. Teknik ini lumayan banyak digemari oleh kalangan elite/menengah keatas dan juga mancanegara. Kerajinan ini banyak pula diminati oleh para Peworkshop, perintis usaha, dan juga pengusaha yang mengikuti trend. Selain bahan yang sangat mudah didapatkan, hasil produk kerajinan ini memiliki daya jual tinggi. Seperti apakah teknik pembuatannya ?

Eco Print merupakan salah satu teknik menjiplakkan daun/biji/bunga/karat diatas selembar kain. Teknik ini dapat dibuat dengan cara direbus dan juga dikukus. Alat dan bahan yang diperlukan untuk membuat kerajinan Eco Print yaitu :

Alat :

1.      Pukul , Pukul besi yang digunakan untuk membuat kerajinan Eco Print dengan teknik pukul.

2.      Panci , digunakan untuk merebus ikatan Eco Print

3.      Plastik , digunakan untuk melapisi bagian bawah kain dan bagian atas kain agar hasil jiplakan lebih jelas dan maksimal.

4.      Tali , digunakan untuk mengikat gulungan Eco Print.

5.      Kompor/tungku , digunakan untuk teknik rebus.

6.      Jemuran , digunakan untuk hasil akhir dari proses Eco Print.


Bahan :

1.      Kain , kain yang digunakan sesuai kebutuhan, jenis kain yang dapat digunakan yaitu yang tidak mengandung bahan sintetis. Seperti kain Sutra, Katun, Primisima, Woll, Rayon atau santung.

2.      Daun/Biji/Bunga/Karat, dugunakan untuk media blat agar terdapat motif dan warna dari getah daun tersebut.

3.      Tunjung, digunakan untuk proses fiksasi setelah selesi membuat motif.

4.      Kapur, digunakan untuk proses fiksasi setelah pembuata Eco Print selesai.

5.      Tawas, digunakan untuk proses mordanting dan proses fiksasi.

6.      Air , digunakan untuk membilas dan mencairkan bahan mordanting dan fiksasi.

Cara pembuatan :

Proses pembuatan Eco Print ini memerlukan kesabaran dan keuletan agar karya dibuat secara maksimal.

1.      Mordanting kain dan daun menggunakan air dan tawas. Kegunaan mordanting yaitu untuk membuka pori – pori kain agar pewarna alami dapat secara mudah meresap dan tahan didalam kain. Sedangkan kegunaan daun dimordanting yaitu untuk mengangkat kandungan warna yang terdapat didalam daun dan agar supaya mudah dipindahkan pada kain. Proses mordanting kain dilakukan selama 12 Jam maksimal, sedangkan daun hanya membutuhkan kurang lebih 1 hingga 2 jam saja. Daun yang dimordanting tidak semua jenis daun, namun jenis daun yang tidak terlalu memiliki tekstur bulu. Daun yang memiliki tekstur bulu lebih mudah mengeluarkan pewarna, sehingga tidak membutuhkan mordanting yang cukup lama.

2.      Langkah selanjuntnya yaitu siapkan alat dan bahan. Jika kain dan daun sudah memasuki tahap mordanting, selanjutnya yaitu proses pembuatan Eco Print. Proses ini dibagi menjadi dua, dengan teknik Pukul dan Teknik Kukus.

a.      Teknik Pukul

Teknik ini cukup Simple dan lebih mudah. Daun yang digunakan dalam teknik ini cukup lebih luas karena getah dari daun dikeluarkan secara paksa sehingga lebih ada kemungkinan berhasil. Siapkan alas yang terbuat dari keramik atau plester atau kayu, lembarkan plastik tebal kemudian kain dilembarkan diatas alas. Jika sudah, lanjut daun diletakkan diatas kain dan ditutup menggunakan plastik tebal. Selanjutnya dipukul perlahan menggunakan rasa, sehingga daun akan tercetak diatas kain sesuai warna yang dihasilkan dari daun.

b.      Teknik Rebus/Kukus

Teknik ini memerlukan ketlatenan untuk menjadika hasil maksimal, bahkan membutuhkan berkali – kali proses untuk menjadi sebuah kain yang bermotif daun. Langkah pertama adalah lembarkan kain diatas plastik, kemudian daun diletakkan sesuai selera, agar daun tidak bergeser ketika direbus maka lembarkan kain diatas tatanan daun, lalu gulung dengan rapat kain hingga menjadi gulungan kecil dan ikat dengan erat. Setelah itu masukan kedalam panci untuk direbus atau dikukus. Masak selama 2 – 3 jam untuk hasil maksimal. Perbedaan rebus dan kukus ada pada hasilnya, jika direbus maka warna akan menyeluruh ke permukaan kain, namun jika dikukus maka warna hanya terdapat pada jiplakan daun. Untuk hasil maksimal disarankan membuka ikatan setelah 5 hingga 7 hari kemudian.

3.      Fiksasi

Fiksasi adalah proses terakhir dari langkah ini, fiksasi dibagi menjadi 3 yaitu :

a.      Fiksasi Tunjung

Fiksasi ini menggunakan bahan Tunjung atau karat yang sudah menggumpal. Hasil dari fiksasi ini menghasilkan warna yang cenderung gelap. Proses fiksasi hanya dilakukan dengan mencairkan tunjung dan diendapkan, air yang sudah terkontaminasi dengan karat digunakna untuk mencelup kain, maka akan otomatis mengunci daun yang ada dipermukaan kain.

Jangan heran jika warna berubah secara drastis, karena tunjung sangat keras untuk fiksasi pewarna alam.

b.      Fiksasi Tawas

Fiksasi Tawas akan merubah warna menjadi lebih terang, atau warna muda. Cara fiksasi sama dengan cara fiksasi tunjung, hanya berbeda pada hasilnya saja.

c.      Fiksasi Kapur

Fiksasi Kapur akan menghasilkan warna yang sama dengan warna asli. Kapur tidak merubah warna hanya membantu mengunci pewarna agar tidak luntur. Cara fiksasi juga sama dengan cara fiksasi Tunjung.

              Disarankan untuk memikirkan terlebih dahulu akan dibawa ke arah warna apa Eco Print yang dibuat, apakah warna tua, cerah, atau mempertahankan warna asli. Pertimbangan itu digunakan untuk memilih bahan pengunci yang akan digunakan.

Langkah terakhir yaitu cuci dengan air bersih dan angin  - anginkan, jangan dipaparkan dibawah sinar matahari. Produk yang sudah difiksasi tidak akan mengalami kelunturan, jika mengalami kemungkinan sekitar 5 – 10% saja. Daun yang banyak digunakan yaitu daun jati, talok, jambu, pepaya. Untuk daun yang lain apakah bisa? Silahkan melalukan eksperimen secara mandiri.

Ingat, kunci dari keberhasilan adalah sabar, tlaten, dan konsisten. Perbanyak Eksperimen juga akan semakin menambah ilmu. Maaf Tidak menggunakna Gambar, silahkan Kunjungi Youtube Chanel untuk lebih jelas, https://youtu.be/vBljrZZcWoo dan https://youtu.be/3zNAmMNWNuY

 

Good Luck

Selamat Mencoba , Anda tidak akan pernah tahu jika tidak mencoba.

 


ARTIKEL FASHION, Rekomendasi Toko Baju Wanita di Sh**pe

  ARTIKEL FASHION Rekomendasi Toko Baju Wanita di Sh**pe                 Hallo guys, siapa sih yang tidak kepincut sama dunia fashion,...